VIVAnews – Penduduk kota Baiji, Irak, gusar karena wilayahnya diduduki pasukan militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Mereka makin kesal karena militan ISIS mendatangi tiap rumah dan bertanya soal jumlah perempuan yang statusnya sudah menikah dan masih lajang di rumah-rumah itu. Al-Arabiya, 22 Juni 2014, melansir bahwa pasukan ISIS sedang mencari pasangan untuk dinikahi. Seorang penduduk bernama Abu Lahid mengatakan kepada harian Inggris, The Independent, tidak ada satu pun perempuan lajang di rumahnya. “Saya katakan kepada mereka, hanya ada dua orang perempuan di rumah ini dan keduanya sudah menikah,” kata dia. Menurut Lahid, banyak para mujahidin ISIS yang belum menikah dan menginginkan seorang istri. “Mereka memaksa untuk masuk ke rumah penduduk dan menanyakan identitas mereka,” ujarnya. Padahal perwakilan ISIS sebelumnya telah memerintahkan kepada pasukannya agar tidak mengganggu penduduk sekitar apabila mereka berasal dari pengikut Sunni. Independent mencatat, kejadian serupa juga terjadi ketika kelompok Al-Qaeda menguasai Irak. Mereka memaksa perempuan setempat untuk menikahi para pejuang mereka. Saat itu, tahun 2008 dan 2008, sedang terjadi perang sipil sektarian antara kelompok Sunni dengan Syiah. Kelompok ISIS saat ini menaruh dendam kepada Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki dan rezim pemerintahannya. Menurut mereka, al-Maliki sengaja mendiskriminasikan komunitas Sunni. (umi) © VIVA.co.id