DPR Minta Sidang Isbat Penentuan Awal Ramadan Tertutup
08 Juni 2015, 09:00:34 Dilihat: 772x
JAKARTA - Ketua Komisi VIII DPR RI Saleh Partaonan Daulay meminta Kementerian Agama (Kemenag) menggelar sidang isbat penentuan awal Ramadan dan Lebaran 2015 secara tertutup. Hal itu untuk menghindari kisruh.
"Faktanya, tidak semua anggota masyarakat memahami perbedaan yang mungkin terjadi dalam sidang isbat," ujarnya, Senin (8/6/2015). Saleh juga mengatakan, memang sudah sebaiknya persoalan isbat diserahkan kepada tokoh-tokoh yang memahami ilmu falaq.
"Tahun ini, saya dengar awal Ramadhan dan Lebaran diperkirakan tidak akan ada perbedaan. Hampir semua ormas Islam akan menetapkan awal Ramadhan dan Lebaran jatuh pada hari yang sama," tuturnya.
Pada periode pemerintahan yang lalu, sidang isbat sering sekali disiarkan secara langsung oleh televisi. Masyarakat yang ingin mengetahui awal Ramadan dan lebaran banyak yang menyaksikan.
Namun sayangnya, kadang-kadang sidang isbat sering sekali menyisakan perdebatan di tengah masyarakat. Tidak jarang, ada kelompok masyarakat yang menyalahkan kelompok yang lain. Padahal, argumentasi penetapan awal Ramadan dan Lebaran yang berbeda itu belum tentu mereka pahami.
"Kadang ada juga kalimat-kalimat yang tidak bijak keluar dari peserta sidang isbat. Akibatnya, ada kelompok lain yang berbeda pandangan merasa diadili dan dianggap salah. Padahal pandangan mereka juga memiliki dasar dan rujukan yang dapat dipertanggungjawabkan," ucap Saleh.
Itu makanya politisi PAN tersebut menginginkan sidang isbat digelar secara tertutup. Kalaupun ada perbedaan, Kemenag tidak boleh seakan berpihak kepada satu kelompok tertentu.
Source