MEDAN - Warga membongkar ruko kosong berlantai empat di Jalan Letada Sujono, Kelurahan Bandar Selamat, Medan Tembung, Senin (27/4/2015). Pembongkaran dilakukan karena warga sering melihat penampakan makhluk halus menyerupai wanita berwajah seram. Beberapa warga juga mengalami kerasukan ketika melintas ruko tersebut.
Sebelumnya Siti (24) warga Jalan Letda Sujono, Gang Keluarga, Lingkungan 6, Medan Tembung sudah lima hari kerasukan mahluk halus. Dari pengakuan ibu beranak dua itu, dirinya kerasukan makhluk halus yang telah mati dibunuh dan jasadnya ditanam di ruko itu.
Warga yang cemas dan percaya kalau ruko tersebut berhantu, lantas meminta persetujuan Kepala Lingkungan 6, Irwansyah Lubis alias Budi, bersama pemuka masyarakat dan polisi untuk membongkar ruko tersebut.
Setelah masyarakat masuk dan menghubungi pemilik ruko, warga lantas memanggil Siti yang didampingi paranormal. Siti yang kerasukan arwah Santi (mantan pembantu di rumah itu), menunjukan titik di mana jasadnya dikuburkan.
Awalnya, Siti yang kerasukan arwah Santi menunjukan jika jasad perempuan itu di semen di dinding sudut tembok lantai empat rumah itu. Warga pun mulai membongkarnya.
Namun sempat terjadi perdebatan hebat dari polisi dan perwakilan pemilik ruko, pasalnya belum ada persetujuan resmi. Setelah merundingkannya beberapa menit, akhirnya perwakilan pemilik ruko menyetujui.
"Gini kak, biar enggak ada spekulasi di masyarakat, mohon panggilkan lagi arwah si Santi lagi dan pastikan posisinya dimana titik yang mau digali," kata salah seorang warga, Ari.
Saat Siti kerasukan, dia meronta-ronta sembari menyebut jika jasad Santi berada di genteng yang bercor di lantai atas. "Dia mengaku kalau, dia disiksa di kamar lantai dua, lalu dibunuh di rumah ini. Korban yang dibunuh itu katanya cantik, mengenakan pakai merah. Kalau dari hasil penerawangan saya, memang ada," kata seorang paranormal.
Dari pengakuan Siti yang kerasukan makhluk halus, arwah tersebut bernama Santi Boru Simanjutak. Siti menuturkan, arwah Santi memiliki wajah dan tubuh sangat cantik, namun dia dibunuh usai diperkosa. "Di situ saya di kubur, kepala di sini dan kaki di sini," ucap Siti sembari geliat-geliat dengan kepala terus bergoyang.
Kecurigaan warga kembali menguat saat ada yang mengetahui dulunya ada pembantu di rumah itu yang cantik dan biasa disapa Anti atau Santi.
"Saya orang lama di sini. Memang dulu ada pembantunya di situ dan sering main ke warung depan. Orangya kecil, langsing dan cantik. Saya pun tahu pasti orangnya, soalnya dulu masih belasan umurnya, seusia saya," ungkap wanita setempat yang ikut melihat pembongkaran.
Namun, setelah warga membongkar keramik beton di lantai atas dalam beberapa jam dengan diameter kedalaman sekira 5 cm dan panjang 20 cm, warga tak menemukan sesuatu. Setelah berkoordinasi, warga memutuskan menghentikannya, lantaran dipastikan tidak ada mayat manusia yang ditanam di lokasi. Siti dan keluarganya pergi meninggalkan ruko kosong itu.
Sementara, ratusan warga dan pengguna jalan memadati lokasi untuk melihat dan mengetahui kebenarannya. Warga masih terus bertanya-tanya kebenarannya dan meminta agar pembongkaran yang terlalu kecil diperlebar lagi.
Beberapa jam usai pembongkaran, Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Ronald Sipayung datang meninjau lokasi serta berkoordinasi dengan anggotanya. Ronald lantas menyebutkan kepada masyarakat dan para wartawan, kalau hal tersebut hanya isu.
"Secara hukum, keterangan dari orang yang kerasukan tidak bisa dijadikan pedoman. Beda dengan kasus Samsul ada saksi yang mengatakan, kalau ini berdasarkan cerita orang kerasukan saja, berarti tidak benar. Jadi tolong disampaikan ke masyarakat, kalau ini hanya isu saja," ungkapnya.
Mengenai latar belakang keberadaan rumah megah yang menghebohkan warga tersebut, Kepala Lingkungan sebelumnya, Syawaluddin Lubis. mengaku kalau ruko tersebut sudah tiga kali di tempati oleh orang yang berbeda.
"Dulu ini tempat panglong dan saat itu pemiliknya bernama Acik dan keluarganya, sekitar tahun 2005. Beberapa tahun kemudian tutup dan disewa oleh warga benama Heri. Heri menjadikan tempat itu juga sebagai rumah dan tempat usaha jual beli oli dan spearpart mobil. Kalau sekarang pemiliknya bernama A Fu. Dia ini baru membelinya dan baru peralihan di sini, itu pun belum ditempati," terang Syawaluddin.
Sumber