Sarjana Ekonomi Keluhkan Harga Barang yang Tak Kunjung Turun
19 Januari 2015, 14:11:42 Dilihat: 939x
Sarjana Ekonomi Keluhkan Harga Barang yang Tak Kunjung Turun
SURABAYA - Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Jawa Timur wadul Gubernur Jawa Timur terkait kebijakan naik turunnya harga bahan bakar minyak (BBM). Pasalnya, ISEI mengeluh kebijakan ini kesulitan untuk membuat rencana bisnis (bussines plan)sebuah perusahaan.
Sebagaimana diketahui, pemerintah mengeluarkan kebijakan menaikan harga BBM diakhir 2014. Tapi kemudian menurunkan lagi di pertengahan Januari 2015.
"ISEI wadul ke saya terkait ketidakpastian kebijakan harga BBM. Beberapa hari yang lalu," kata Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Senin (19/1/2015).
Pakde Karwo menjelaskan, kenaikan harga BBM memaang tidak terlalu signifikan dalam cost produksi karena hanya berdampak pada komponen distribusi barang (Transportasi) yang berkisar antara 7-10 persen dari total cost produksi.
Dan komponen utama yang mempengaruhi adalah bahan baku, tenaga kerja. Sebaliknya yang menjadi masalah akibat ketidakstabilan harga BBM adalah harga pasar kebutuhan pokok sehari-hari.
Alasannya, setiap ada nilai tambah pasti diikuti kenaikan harga pasar. Tapi ketika nilai tambah itu turun justru harga pasar sulit mengikuti karena itu dianggap keuntungan pedagang.
Ia mencontohkan, ketika harga BBM naik, semua harga-harga di pasaran juga turut naik. Namun, ketika harga BBM ini turun, harga di pasaran tidak mau turun mengikuti harga BBM. "Inilah yang dikeluhkan ISEI sehingga mereka kesulitan dalam menyusunbussines plan," paparnya.
Sementara untuk menjaga kestabilan harga bahan pokok di pasar, Gubernur Jatim juga berharap pemerintah pusat berani membuat sanksi bagi pedagang yang tak mau menurunkan harga kebutuhan pokok setelah harga BBM kembali turun.
"Pemerintah harus berani mendistorsi pasar, sebab kalau dibiarkan pada pasar maka masyarakat yang akan dirugikan," pungkas mantan Sekdaprov Jatim ini.
source