JAKARTA - Pusat Pengelolaan Ekoregion (PPE) Jawa membuat gerakan peduli lingkungan bernama Gerakan Aksi Untuk Lingkungan (GAUL). Gerakan ini dibuat agar masyarakat sadar bahwa lingkungan merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya penyelenggara negara.
Kepala Pusat Pengelolaan Ekoregion Jawa, Sugeng Priyanto mengatakan, latar belakang dibentuknya GAUL ini karena tingkat kerusakan dan pencemaran seperti deret hitung yang selalu bertambah dari hari ke hari. Sedangkan langkah penyelesaianya hanya sebatas deret ukur sesuai kemampuan anggaran APBN dan APBD.
GAUL dibuat dengan tujuan dua hal, yaitu mendorong percepatan upaya nyata dalam mewujudkan ketahanan lingkungan dan menciptakan efek domino gerakan aksi serupa di berbagai tempat.
Salah satunya efek dominonya adalah 15.000 Lubang Resapan Biopori, seperti melakukan konservasi air hujan sekurang-kurangnya 120.000 liter setiap penyerapan dan melakukan pengolahan sampah sekurang-kurangnya 480 ribu liter sampai 720 ribu liter/tahun.
“Jadi gerakan ini milik semua orang yang peduli lingkungan. Setiap orang berhak atas lingkungan bersih dan sehat,” kata Sugeng dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (18/12/2014).
Ia menjelaskan, pemerintah saja tidak bisa untuk membersihkan lingkungan. Kesadaran akan pentingnya kebersihan lingkungan harus dimulai dari masing-masing individu.
Oleh karenanya, kata dia, pembentukan GAUL ini untuk membangun sinergi antar stakeholder dan stockholder dalam mewujudkan ketahanan lingkungan. “Ini seperti gerakan partisipasi yang murni dari masyarakat sendiri, tanpa didukung atau disuruh siapapun. Intinya ini berarti bahwa sehat itu datang dari masyarakat sendiri,” jelasnya.
Sebelumnya PPE KLH-Kehutanan juga telah merilis tingkat kerusakan lingkungan berbasis Daerah Aliran Sungai (DAS). Dari sembilan DAS yang diriset, Kali Ciliwung menjadi sungai yang paling buruk kondisi lingkungannya.
(teb)