Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Bolivia membuat pemadam kebakaran setempat kewalahan. Penyebabnya adalah lahan yang terbakar semakin luas dan tidak sebanding dengan upaya, jumlah serta peralatan pemadam yang terbatas.
Seperti dilansir Reuters, Senin (23/9), kawasan yang paling parah mengalami kebakaran hutan dan lahan di Bolivia berada di Kota Concepcion. Si jago merah sudah dua bulan mengamuk dan menjalar lahan yang mengalami kekeringan.
Api juga terus membesar dan mengarah ke Taman Nasional Noel Kempff Mercado, yang berdekatan dengan kawasan hutan tropis Amazon.
"Kami belum berhasil mengendalikan api. Kebakaran itu terus menjalar," kata Wakil Gubernur Provinsi Nuflo Chavez.
Karhutla yang terjadi di Bolivia tahun ini tercatat sebagai yang terburuk dalam dua dasawarsa. Penyebabnya adalah luas lahan yang terbakar di seluruh negeri meningkat dua kali lipat sepanjang tiga pekan.
Akibatnya, kebakaran itu juga mengancam menghancurkan keanekaragaman hayati, serta pemukiman dan peternakan penduduk.
Karena kobaran api sangat besar dan kabut asap yang pekat, para pemadam kebakaran hanya sanggup bertahan beberapa menit untuk menanggulangi penyebaran api. Sedangkan Boeing 747 yang dimodifikasi menjadi pesawat supertanker yang diminta untuk membantu proses pemadaman belum beroperasi.
Petugas pemadam setempat yang sebagian besar relawan menyatakan mereka kesulitan saat melawan kobaran api karena peralatan yang terbatas dan kurang memadai. Setiap bertugas mereka hanya membawa sedikit bekal air minum, selang air dan golok.
Alhasil, sekitar 800 relawan pemadam memilih pulang beristirahat. Kini pemerintah setempat bergantung kepada tentara yang dikerahkan untuk membantu pemadaman, bersama dengan relawan asing dari Argentina dan Prancis.
Para relawan juga menyatakan kelelahan akibat bertugas berminggu-minggu memadamkan api. Empat orang pemadam juga meninggal saat bertugas, satu akibat serangan jantung dan tiga ketika terjebak kebakaran saat sedang mandi di danau setempat.
Sampai saat ini lahan yang terbakar di Bolivia mencapai 4,1 juta hektare sejak 15 September. Pada 2010, karhutla di sana menghanguskan lahan sebesar 3,8 juta hektare.
Sumber: CnnIndonesia