SEPANG – Pemerintah Malaysia mengirimkan delapan petugas forensik ke Indonesia. Mereka bertugas untuk membantu Indonesia dalam mengidentifikasi korban pesawat AirAsia QZ 8501.
Tim yang dipimpin oleh SAC Narenasagaran Thangaveloo dan ACP Hussein Omar Khan meninggalkan Bandara KLIA2 pada pukul 09.25 pagi dan tiba dijadwalkan tiba di Surabaya sore hari.
Direktur Federal Departemen Penyelidikan Kejahatan (CID) Datuk Seri Mohmad Salleh menyatakan tim akan diarahkan ke Pengkalan Bun atau tetap di Surabaya, di bawah penyelidikan yang dipimpin oleh Pemerintah Indonesia.
Enam petugas forensik dari Malaysia akan meninggalkan Kuala Lumpur pada hari ini, sedangkan dua lainnya akan berangkat Rabu (7/1/2015). Tim terdiri dari penyelam, pakar sidik jari dan seorang fotografer.
“Tim kami sudah bersiap-siap sejak hari pertama AirAsia mengalami kecelakaan. Dengan semangat Aseanapol (ASEAN National Police), kami menawarkan bantuan ke tetangga kami Indonesia sejak lima hari lalu dan mereka menerimanya,” kata Mohmad.
“Tim kami akan berada di Indonesia selama satu bulan. Itu tergantung apa kebutuhan Pemerintah Indonesia. Jika mereka membutuhkan bantuan di wilayah lain, kami akan membantu tetangga kami,” sambungnya, seperti diberitakan The Star Online, Selasa (6/1/2015).
Dia menambahkan tim ini memiliki pengalaman dalam hal Disaster Victim Identification (DVI). Mereka membantu mengidentifikasi korban pesawat MH17 yang ditembak jatuh di Ukraina, tahun lalu.
Source