Ulama Sebut Israel Tahan Tujuh Ribu Warga Palestina
22 Desember 2014, 09:00:01 Dilihat: 701x
DEPOK - Konflik di Yerusalem diyakini tak bisa diselesaikan dengan jalan perundingan. Musababnya, negara-negara barat dianggap selalu mengelabui Palestina dalam setiap perjanjian.
"Persoalan Palestina tak bisa diselesaikan oleh Amerika dan Eropa, termasuk PBB. Kami banyak pengalaman pengelabuan dilakukan oleh negara tersebut. Dukungan terhadap Yahudi enggak pernah putus, kami hampir putus asa jika melalui perundingan internasional," kata Ketua Persatuan Ulama Palestina Syaikh Dr Ali Muqbil di Depok, Jawa Barat, Minggu (21/12/2014).
Kondisi terakhir saat ini, kata dia, Israel masih menolak berdamai dengan Palestina. Israel juga tidak mau menarik mundur pasukannya dari Masjidil Aqsa. "Mereka tak mau robohkan dinding Tepi Barat dan menolak keluarkan tahanan Palestina, ada 7 ribu tahanan masih di dalam penjara," tuturnya.
Muqbil menambahkan yang terjadi dan bisa dilakukan sekarang adalah pasrah pada kekuatan yang ada serta bersandar pada Allah swt. "Amerika sediakan SDM, dana, senjata, Eropa juga sama, tak mungkin selesaikan persoalan Palestina. Disebabkan rekayasa dan lobi Zionis, telah lakukan pengepungan oleh penguasa. Tak ada solusi membebaskan Palestina. Apa yang diambil secara paksa harus diambil secara paksa. Sama seperti Indonesia berjuang meraih kemerdekaan," ungkapnya.
Muqbil menegaskan Palestina harus melakukan perlawanan dimana satu jengkal tanah muslim yang dijajah maka perlu dilakukan jihad oleh kaum muslim. "Kita tak pernah musuhi Yahudi tapi mereka berdatangan kalau mau baik-baik silahkan kembali ke negara masing-masing ke Rusia, Eropa, Amerika Afrika, sebagian negara Islam dan Arab," paparnya.
(ful)