KOLKATA – Setelah Kota Kochi, demonstrasi bertajuk Kiss of Love atau `Ciuman Kasih Sayang` kembali berlangsung di dua universitas. Mereka protes kebijakan moral dan mempromosikan kepekaan gender.
Mengambil tema `Kebangkitan Fundamentalisme Agama dan Fanatisme`, aktivis berpartisipasi dalam sebuah protes di Jadavpur. Sementara di utara, sejumlah mahasiswa yang tergabung di Universitas Kepresidenan berkumpul di Indian Coffee House. Mahasiswa memegang sebuah plakat sebagai bentuk pembangkangan dan tanda solidaritas dengan gerakan yang sudah dimulai di Kerala.
Lebih dari 300 aktivis, yang terdiri dari mahasiswa Universitas Jadavpur dan orang luar, melakukan demonstrasi dengan berjalan ke Kantor Polisi Jadavpur pada kemarin sore waktu setempat. Di sana, mereka berpelukan, berciuman, dan mengeluarkan slogan “Ini adalah tubuh, pikiran saya”.
"Waktu telah datang memprotes pelanggaran atas kebebasan berekspresi. Saya ingin kebebasan untuk memilih siapa dan di mana saya akan mencium. Ini adalah urusan siapa pun,” kata seorang mahasiswa bernama Sayantani yang mencium temannya, Suchitra, dalam demo kemarin.
“Mencium adalah bentuk tertinggi dari protes. Jadi, kami memprotes kebijakan moral. Kami tidak ingin pergi dalam bentuk apa pun dari pergumulan dengan mereka sehingga kiami berusaha untuk menyebarkan pesan cinta," lanjutnya, sebagaimana diberitakan Express, Jumat (7/11/2014).
Sementara itu, pendemo dari mahasiswa sastra Inggris Ronita Sanyal memiliki komentar yang serupa. "Mungkin ini tidak mengubah apa pun, namun kami harus terus mencoba. Kami melawan budaya kebencian dan tidak bertoleransi,” tambah Ronita.
(hmr)