Pasukan Khusus AS Gagal Selamatkan Sandera di Yaman
05 Desember 2014, 09:00:51 Dilihat: 734x
WASGINGTON – Keselamatan seorang warga Amerika Serikat (AS) yang disandera jaringan Al Qaeda di Yaman terancam. Pasalnya, pasukan khusus AS gagal menyelamatkan sandera tersebut.
Kelompok teroris Al Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP) merilis sebuah video yang menampilkan sosok seorang sandera. Dalam tayangan video itu, jaringan Al Qaeda di Yaman tersebut memperingatkan kehidupan sandera tinggal beberapa hari.
Sandera tersebut bernama Luke Somers. Meski sudah meminta tolong diselamatkan lewat sebuah tayangan video, tidak ada indikasi bahwa komandan pasukan di AS dapat membebaskannya.
“Saya menanti pertolongan yang bisa membantu saya keluar dari situasi ini. Saya yakin kehidupan saya dalam bahaya,” kata Somers dalam tayangan video itu, seperti dilansir CBS Evening News, Jumat (5/12/2014).
Percobaan menyelamatkan Somers dilakukan pada Jumat 21 November pagi. Ketika Pasukan Gabungan Operasi Khusus memberi kabar ke Pentagon sudah menemukan gua yang diduga menyimpan Somers bersama sandera lain. Mereka meminta izin untuk melakukan penyelamatan.
Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel mengizinkan misi tersebut dan melanjutkan pesan ke Gedung Putih agar mendapat persetujuan dari Presiden Barack Obama. Setelah mendapat izin dari berbagai pihak, Pasukan Gabungan Operasi Khusus coba melakukan penyelamatan.
Salah seorang Pasukan Komando AS terbang ke Yaman menuju tempat penyimpanan sandera tersebut. Mereka berhasil membunuh tiga anggota AQAP dan menyelamatkan delapan sandera, tapi kebanyakan warga Yaman. Sayang, saat itu Somers tidak ada di sana.
Somers menjadi salah satu dari dua sandera yang dibawa kabur oleh AQAP. Kemudian, pemimpin Al Qaeda di Yaman mengancam kepada AS tidak melakukan penyelamatan lagi.
AQAP memberikan waktu selama tiga hari kepada Pemerintah AS untuk mewujudkan tuntutan mereka. Jika tidak, mereka mengancam akan mengeksekusi Somers.
(hmr)