TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab (UEA), Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan menyerukan masyarakat dunia menentang Israel atas perlakukannya terhadap negara Palestina. Langkah Israel menduduki sejumlah wilayah di Palestina sudah masuk dalam kategori penjajahan.
Demikian diserukan Abdullah ketika melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno LP Marsudi, di Gedung Pancasila, Kemlu, Jakarta Pusat, Selasa (4/11/2014).
"Kami berharap bahwa masyarakat internasional bisa menentang pemerintah Israel yang menjajah beberapa wilayah Palestina," kata Abdullah. Menurutnya langkah Israel terhadap Palestina juga dapat megganggu stabilitas kawasan.
Karena itu, tegas dia, masyarakat dunia wajib membantu mengurai konflik Israel dan Palestina. Tidak hanya masyarakat Timur Tengah.
"Dalam pertemuan tadi kami juga membahas mengenai situasi di Palestina," ujarnya.
Dia meyakini Dewan Keamanan PBB memiliki kekuatan besar untuk menyelesaikan masalah tersebut. DK PBB, menurutnya, bisa memaksa Israel menghentikan tindakannya. Sebab perbuatan Israel sudah melanggar hukum internasional.
"Terakhir, mereka telah melakukan pertikaian dengan pihak-pihak sipil di Palestina dan masyarakat internasional memiliki tangungjawab yang besar untuk membantu menyelesaikan masalah ini," ujarnya.
Menlu Retno sendiri sepakat dengan seruan tersebut. Apalagi, Indonesia kata Retno memiliki perhatian khusus terhadap konflik Palestina. Hal itu sebagaimana dicanangkan oleh Presiden Jokowi.
"Kita sepakat mengenai isu Palestina Indonesia tidak ingin bertikai, karena Islam mengajarkan perdamaian," ujarnya.