Status Waspada, Warga Diimbau Tak Mendaki Gunung Merapi
22 Januari 2019, 09:00:01 Dilihat: 333x
Jakarta, CNN Indonesia -- Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) masih mengimbau tidak ada aktivitas pendakian di lereng Gunung Merapiterkait statusnya di Level II atau Waspada. BPPTKG hanya merekomendasikan pendakian untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana.
BPPTKG juga mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 KM dari puncak Gunung Merapi.
"Radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi agar dikosongkan dari aktivitas penduduk. Masyarakat yang tinggal di KRB lll mohon meningkatkan kewaspadaan terhadap aktivitas Gunung Merapi," demikian imbauan BPPTKG, diikutip dari Antara, Rabu (16/1).
Berdasarkan pemantauan pada Rabu pagi menyatakan, cuaca berkabut menyelimuti Gunung Merapi yang hingga saat ini masih berstatus waspada. Cuaca juga mendung dan gerimis.
Berdasarkan pengamatan BPPTKG dari Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Kaliurang, Sleman, selain berkabut, suhu udara di gunung teraktif di Indonesia itu tercatat 20,8 derajat Celcius, kelembaban udara 87 persen RH, tekanan udara 916 HpA, dengan kecepatan angin mencapai 5 KM per jam.
Curah hujan di Gunung Merapi mulai pukul 00.00-00.15 WIB tercatat mencapai 1,5 milimeter (MM) kemudian pada pukul 04.00-04.17 mencapai 4,5 MM, dan 05.30-5.50 mencapai 2 MM.
Berdasarkan pengamatan BPPTKG Pada Selasa (15/1) malam mulai pukul 18.00 hingga 24.00 WIB, Gunung Merapi terpantau kembali meluncurkan guguran lava dua kali ke arah Tenggara Kali Gendol. Gempa guguran tercatat sebanyak 15 kali dengan amplitudo 2-63 MM yang berlangsung 13,6 hingga 85,4 detik.
Berdasarkan analisis morfologi kubah lava Gunung Merapi yang terakhir dirilis BPPTKG, volume kubah lava mencapai 439.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan mencapai 3.400 meter kubik per hari atau lebih kecil dari pekan sebelumnya.
Saat ini kubah lava masih stabil dengan laju pertumbuhan yang masih rendah, rata-rata kurang dari 20.000 meter kubik per hari.
Sebelumnya BPPTKG mencatat dua kali guguran lava pijar Gunung Merapi yang meluncur ke hulu Kali Gendol, Selasa (15/1). Lava pijar gugur dengan jarak luncur 300 hingga 500 meter ke hulu Kali Gendol.
Selain lava pijar, BPPTKG juga mencatat tujuh kali gempa guguran dengan amplitudo 2 sampai 30 milimeter yang berlangsung selama 11.48 sampai 63.6 detik, gempa hembusan dua kali dengan amplitudo 3.5 hingga 12.5 milimeter yang berlangsung selama 17.3 sampai 18.36 detik, dan gempa low frekuensi 1 kali dengan amplitudo 5 milimeter berlangsung 15.28 detik.
Sumber : cnnindonesia.com