Pesawat Tabrakan di Halim, Komisi V: Ini Persoalan Serius
05 April 2016, 09:00:57 Dilihat: 366x
JAKARTA - Insiden kecelakaan Pesawat Batik Air dengan TransNusa di Bandara Halim Perdanakusuma, dianggap merupakan persitiwa serius dalam dunia penerbangan.
Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Fary Djemy Francis memastikan bakal memanggil instansi terkait untuk mempertanyakan rekomendasi Komite Keselamatan Transportasi (KNKT).
"Kita lihat apakah rekomendasi KNKT yang sudah diberikan pada operator dan regulator sudah dijalankan? Kesempatan pertama panggil Menhub untuk analisis dan evaluasi. Apa persoalannya, ini katerori serius," ujar Fery di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (5/4/2016).
Tak hanya itu, politikus Partai Gerindra itu memastikan perlu memeriksa slot penerbangan selama satu jam di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Selanjutnya, ia juga mengaku bakal mengecek kapasitas serta ruang gerak di bandara yang tadinya pangkalan militer TNI Angkatan Udara itu.
"Misal slot penerbangan perjamnya. Jangan sampai slot di Halim terlalu padat. Lalu kapasitas dan ruang gerak pesawat bagaimana," imbuhnya.
Fary menegaskan, petugas air traffic control dan pilot Batik Air harus diberikan sanksi tegas jika memang terbukti melakukan kelalaian. Selain itu, PT Angkasa Pura juga perlu diperiksa jika memang turut melakukan kelalaian.
"Sanksi tegas, pertama berkaitan petugas ATC dan pilot. Dua, kita lihat berkaitan dengan rekomendasi KNKT yang tidak diterapkan angkasa pura," tukasnya.
Seperti diketahui, mantan KSAU, Marsekal (Purn) Chappy Hakim menyebut jika pemerintah serius menjadikan Halim Perdanakusuma untuk penerbangan komersial, seharusnya menyiapkan sarana dan prasarana ang ada. Di antara sarana yang penting ialah pelebaran apron dan penyediaan taxyway.
"Kalau mau, apron di-lebarin, taxiway di-bikin. Supaya (menjamin) keselamatan penerbangan," ujar Chappy saat dikonfirmasi Okezone.