Mudik, Gubernur Jateng Kunjungi Dusun Rawan Longsor
KARANGANYAR - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pulang ke kampung halaman di mana dirinya pernah dibesarkan di Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah.
Saat pulang ke kampung di mana dirinya pernah tinggal, Ganjar meninjau langsung tanah bergerak yang berpotensi terjadinya longsor di Dusun Guyon, Desa Tengklik, Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah.
Saat melihat langsung lokasi tanah bergerak, Ganjar pun terlihat terkejut saat melihat pergeseran tanah di Dusun Guyon, telah sepanjang 40 cm dengan kedalaman satu meter.
Saat itu juga, Ganjar meminta agar 12 rumah yang ada di lokasi tersebut untuk segera di relokasi ketempat yang jauh lebih aman.
Apalagi, alat pantauan longsor telah menunjukkan adanya pergerakan tanah yang cukup tinggi. Sehingga musibah longsor di dusun Guyon tersebut tinggal menunggu waktu saja.
“Suka tidak suka, alat ini memberikan peringatan untuk relokasi. Maka tinggal menunggu hari saja. Kalau mereka mau pindah, akan kita bantu untuk bangun rumah,” ujar Ganjar, saat meninjau langsung Dusun Guyon, Desa Tengklik, Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu (28/1/2015) petang kemarin.
Relokasi warga, ungkap Ganjar, tidak bisa ditawar lagi. Suka atau tidak suka, warga harus segera meninggalkan kampung halamannya. Menurutnya, bila warga bersedia di relokasi, maka pihaknya bersedia mengeluarkan anggaran untuk relokasi sesuai dengan mekanisme yang berlaku.
“Per rumah bisa mencapai Rp45 juta, berdasarkan bantuan dari Provinsi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kabupaten. Bayangkan saja jika mereka mau relokasi sekarang, rumah yang sekarang ditempati beberapa bagiannya dapat dimanfaatkan kembali,” terang politisi PDI Perjuangan ini.
Selain bisa menghindari adanya korban jiwa, lanjut Ganjar, jika relokasi tersebut bisa terlaksana, maka bisa dijadikan sebagai percontohan. Bukan relokasinya, namun, ungkap Ganjar, rakyat dapat mendeteksi bencana, tahu kondisi nyata, selanjutnya tinggal Pemerintah yang berkontribusi.
Salah satu warga, RT 3/RW 2, Dusun Guyon, Wagiman, yang semula enggan direlokasi, akhirnya di depan Gubenur, dirinya menyatakan kesediaannya untuk direlokasi.
"Tadinya tidak mau, soalnya tidak punya uang. Tapi setelah Pak Gubenur bilang ditanggung, saya mau untuk direlokasi," papar Wagiman.
Sementara itu, Kepala Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Nugroho, mengatakan, dari pemantauan yang dilakukan, selama tiga terakhir, pergerakan tanah yang berpotensi terjadinya longsor, terus saja terjadi.
Melihat kondisi tersebut, selain terus menyiagakan personel, pihaknya meminta agar warga semakin meningkatkan kewaspadaan, terutama bila hujan deras turun.
“Pergerakan tanah semakin kencang. Runtuhan kembali terlihat, maka warga kami minta untuk selalu waspada,” jelasnya.
source