Live Update Pencarian Korban AirAsia QZ8501 Hari Keenam
02 Januari 2015, 09:00:24 Dilihat: 842x
Jakarta - Memasuki hari keenam, fokus tim pencari pesawat AirAsia QZ8501 masih pada evakuasi korban. Jumlahnya semakin hari terus bertambah. Puing-puing pesawat pun semakin banyak ditemukan. Bagaimana perkembangannya?
Sejak hari ketiga upaya pencarian atau tanggal 31 Desember 2014, pesawat berpenumpang 155 orang tersebut sudah dipastikan jatuh ke laut Jawa. Sejak itu, jenazah dan serpihan terus dievakuasi. Ada beberapa jasad yang sudah dikenali bahkan dikuburkan.
Meski terkendala cuaca dan peralatan, tim pencari yang terdiri dari Basarnas, TNI dan Polri serta negara-negara sahabat, terus bekerja secara maksimal. Mereka tanpa kenal lelah berupaya memberikan kejelasan nasib para penumpang ke sanak keluarga.
Kemarin, satu jenazah yang teridentifikasi, Hayati Lutfiah, sudah dimakamkan. Hari ini, ada beberapa jenazah lain yang datanya dicocokkan.
Berikut perkembangan dari waktu ke waktu mengenai aktivitas pencarian korban hari ini, Jumat (2/1/2015):
Pukul 11.44 WIB
Ada surat beredar dari Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Andi Eka Sakya kepada Menhub bahwa pihak AirAsia baru mengambil bahan informasi cuaca dari stasiun BMKG Juanda Surabaya setelah ada kejadian hilang kontak pada Minggu (28/12/2014). BMKG Juanda membenarkan informasi yang ada dalam surat itu.
(Foto: Istimewa)
"Iya, betul. Baru diambil pukul 07.00 WIB," jawab Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Bandara Juanda Bambang Setiajid saat dikonfirmasi detikcom, Senin (2/1/2014).
Sementara AirAsia QZ8501 rute Surabaya-Singapura, menurut AirNav Indonesia, sudah tidak merespons panggilan ATC pada pukul 06.14 WIB.
Pukul 11.36 WIB
Bupati Kotawaringin Barat (Kobar) Ujang Iskandar meninjau RSUD Imanuddin yang digunakan sebagai posko DVI. Untuk proses evakuasi ini Pemkab Kotawaringin Barat menyediakan sejumlah fasilitas.
"Ada 70 ambulans untuk back up jenazah, 6 di Posko Kubu, 6 di Kumai, 12 di bandara, dan 58 di bandara dan sini. Kita siapkan rumah sakit ada 60 tenaga yang kita siapkan untuk tangani jenazah korban AirAsia. Ada 200 body bag (kantung jenazah) juga," papar dia.
Pukul 10.52 WIB
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur merilis ciri-ciri 10 jenazah penumpang AirAsia QZ8501 yang telah ditemukan pada 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2015. Sepuluh jenazah tersebut merupakan 6 perempuan dan 4 laki-laki.
Pukul 10.45 WIB
Kondisi ombak di area evakuasi AirAsia QZ8501 masih belum membaik. Tinggi gelombang hari ini mencapai 3-4 meter.
Peta gelombang wilayah perairan Indonesia dari BMKG menjadi acuan Basarnas dalam proses evakuasi QZ8501. Dari peta gelombang yang didapat hari ini, terlihat warna merah darah di area evakuasi.
Zona prioritas pencarian ada di Teluk Kumai. Dari peta gelombang, zona tersebut masuk dalam zona merah. Keterangan dari peta gelombang BMKG, warna merah artinya ketinggian gelombang 3-3,5 meter, sedangkan warna merah darah artinya tinggi gelombang 3,5-4 meter.
Tinggi gelombang ini tentu akan menjadi tantangan bagi tim pencari. Namun kabar baiknya kondisi cuaca cukup bersahabat.
Pukul 10.20 WIB
Proses bangkai pesawat dan evakuasi jenazah berlanjut di hari ke-6. Tim evakuasi masih all out, 17 armada udara dan 29 kapal dikerahkan.
Kepala Basarnas Marsdya FHB Soelistyo mempresentasikan rencana operasi evakuasi QZ8501 di kantornya, Jl Angkasa, Kemayoran, Jakarta, Jumat (2/1/2014). Armada dalam negeri dan bantuan asing dikerahkan untuk mencari bangkai pesawat dan evakuasi jenazah.
Pembagian tugas pun sudah dibuat. Kapal-kapal survei ditugaskan untuk mencari bangkai pesawat. Armada lain mencari jenazah dan puing-puing.
Pukul 10.08 WIB
Jenazah korban pesawat AirAsia QZ8501 dengan nomor B002 yang jenis kelamin laki-laki muda sudah diidentifikasi post mortem. Namun, tim disaster victim identification (DVI) Polda Jatim kesulitanmencocokkan data post mortem dan ante mortem.
"Pencocokkan sidik jari dan gigi tidak bisa," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setiyono di Crisis Center di Mapolda Jatim, Jalan A Yani, Surabaya, Jumat (2/1/2015).
Awi menerangkan, data post mortem pada tubuh jenazah yang susah didapat yakni sidik jari.
"Sidik jari dari post mortem tidak bisa, karena sidik jarinya rusak," tuturnya.
Pukul 10.02 WIB
Pencarian AirAsia QZ8501 dilanjutkan di hari ke-6. Seluruh sumber daya yang ada dikerahkan untuk mencari bangkai pesawat nahas itu.
Kepala Basarnas Marsdya FHB Soelistyo mempresentasikan rencana operasi evakuasi QZ8501 di kantornya, Jl Angkasa, Kemayoran, Jakarta, Jumat (2/1/2014). Dari paparan tersebut, diketahui zona V yang menjadi area pencarian telah dibagi menjadi empat zona.
Ada juga zona prioritas yang diberi tanda kotak warna merah. Zona prioritas ini ada di dekat Teluk Kumai.Terdapat 10 kapal pencari di zona ini, 14 kapal lainnya tersebar di luar zona merah tersebut. Kapal perang Amerika USS Sampson ada di zona prioritas itu.
Pukul 09.26 WIB
Dua jenazah korban kecelakaan AirAsia QZ8501 tiba di RSUD Imanuddin sekitar pukul 08.00 WIB. Menurut Kapusdokkes Polri Brigjen Arthur Tampi kedua jenazah tersebut memakai cincin bermata berlian.
"Jenazah pertama dengan nomor kode 009 adalah laki-laki dewasa. Memakai kaos lengan pendek merah bertuliskan `vintage radio`, memakai dua cincin bermata berlian di jari manis kanan dan kiri berwarna silver (perak)," ujar Arthur di RSUD Imanuddin, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Jumat (2/1/2015).
Pukul 08.00 WIB
Direktur Safety dan Standard AirNav Indonesia, Wisnu Darjono, menyebut kemungkinan penyebab kecelakaan AirAsia karena cuaca sangat kecil. Sebab masalah cuaca seharusnya bisa diprediksi dan terlacak sebelumnya.
Pukul 07.35 WIB
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) ikut dalam operasi tim gabungan Basarnas. Mereka akan fokus melakukan pencarian blackbox. KNKT akan akan berusaha melakukan pencarian itu dengan
mendeteksi suara dari dalam laut.
Pukul 07.00 WIB
Tim SAR gabungan kembali menemukan jasad korban pesawat AirAsia QZ8501. 7 Jenazah baru saja dievakuasi. Jenazah itu ditemukan oleh kapal Amerika Serikat Sampson 102 dan Kapal Malaysia KD Lekir satu jenazah. Dengan demikian, total ada 16 jenazah yang sudah dievakuasi dari lautan.
Pukul 05.23 WIB
Tepat 8 tahun lalu terjadi juga peristiwa jatuhnya pesawat Adam Air. Ini perbandingan peristiwa memilukan tersebut dengan tragedi AirAsia QZ8501 tanggal 28 Desember lalu.
Pukul 04.21 WIB
Dari situs Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), diketahui cuaca di lokasi pencarian pesawat, tepatnya di Selat Karimata berpotensi turun hujan dengan intensitas sedang. Kondisi ini diprakirakan juga terjadi di Laut Jawa, perairan Kalimantan bagian barat, termasuk perairan Lampung dan Selat Sunda.
Pukul 02.00 WIB
Memasuki hari keenam, Badan SAR Nasional (Basarnas) mulai mengoptimalkan upaya pencarian dengan deteksi bawah air. Pencarian bawah laut membutuhkan peralatan khusus. Kapal Baruna Jaya 1 milik BPPT yang dilengkapi dengan peralatan dan teknologi khusus, akan ikut dalam misi hari ini.