ERNATE - Kehidupan malam di Kota Ternate, Maluku Utara, mendadak seperti "kota mati”. Aktivitas malam yang biasanya bergeliat hingga menjelang subuh, terutama di pusat kota dan pusat kuliner (jajanan malam), terhenti pasca-meletusnya Gunung Gamalama kemarin malam.
Gunung setinggi 1.715 MDPL yang meletus dan mengeluarkan (erupsi) debu vulkanis sekira pukul 22.45 WIT itu mengakibatkan jalanan utama Kota Ternate serta jalan protokol menjadi sepi. Hanya terlihat satu-dua kendaraan yang melintas.
“Debu yang bertebaran di jalanan menyebabkan jarak pandang pengendara terganggu. Terutama, pengendara roda dua akibat debu sangat menggangu penglihatan dan membuat mata menjadi perih,” ujar Sudirman, seorang pengendara sepeda motor, kepada Okezone, Jumat (19/12/2014).
Salah satu kawasan di Pusat Jajanan Swering Tapak II Pantai Gamalama ikut terkena imbas letusan gunung. Puluhan rumah makan yang biasanya buka hingga subuh, ditutup oleh pemiliknya hanya beberapa saat ketika debu vulkanis menghujani Kota Ternate.
Erupsi dari Gunung Gamalama mengakibatkan debu vulkanis menghujani sebagian Kota Ternate, khususnya di wilayah bagian timur di kaki gunung tersebut. Pasca-letusan, Gunung Gamalama dilaporkan kini berstatus Siaga (Level III).