BANDA ACEH - Ribuan warga Aceh larut dalam zikir akbar bersama Ustaz Arifin Ilham di halaman Mapolda Aceh, Banda Aceh, usai shalat subuh berjamaah di lokasi sama, Minggu (21/9). Kapolda mengatakan kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan iman kepada Allah SWT dan sebagai rasa syukur atas terpeliharanya situasi kamtibmas selama ini.
Amatan Serambi, saat ustaz dari Jakarta ini memimpin zikir, tak sedikit di antara jamaah menangis terharu, terutama saat ia meminta jamaah merenungan tentang kematian. Dengan bahasa-bahasa yang menyentuh hati, sambil memejamkan mata, ia menyebutkan setiap sosok yang meninggal sesungguhnya mengetahui semua yang sedang dikerjakan oleh orang-orang di dunia terhadapnya hingga dirinya dikubur.
Menurut Arifin, jika yang meninggal orang yang bertaqwa kepada Allah, maka ia sangat merindukan agar segera dibawa ke kubur karena sudah terlihat kuburnya dari taman syurga. Sebaliknya, jika yang meninggal orang yang ketika di dunia murka kepada Allah, maka ia akan ketakutan dibawa ke kubur karena kuburnya sudah terlihat lobang api neraka. Karena itu, ia mendoakan agar semua yang hadir dimudahkan dalam sakratul maut serta meninggal dalam keadaan beriman kepada Allah SWT.
Tampak di atas panggung utama zikir itu antara lain Gubernur Aceh, dr Zaini Abdullah, Kapolda, Irjen Pol Husein Hamidi serta sejumlah pejabat muspida Aceh lainnya. Kemarin, ribuan masyarakat dari berbagai kabupaten/kota berduyun-duyun datang ke Mapolda Aceh sejak pukul 04.00 WIB. Sebagian juga menyewa bus. Sejumlah jamaah yang menggenakan pakaian serba putih juga membawa anak-anak.
Pada Sabtu (20/9) malam, seribuan warga Lambaro Skep, Kecamatan Kuta Alam dan sekitarnya juga mengikuti Zikir Akbar di Lapangan Sepak Bola Bukit Sembilan. Kegiatan dipimpin Ketua Majelis Zikrullah Aceh, Tgk Samunzir Bin Husein mulai dipadati jamaah sejak magrib seraya menggelar shalat Isya berjamaah. Para jamaah juga memakai pakaian serba putih.
Amatan Serambi di lokasi juga tampak satu panggung sebagai tempat pimpinan zikir Tgk Samunzir Bin Husein memimpin doa. Sedangkan jamaah lainnya yang tergabung dalam Majelis Zikir Aceh, termasuk santri dari pesantren Dayah Inshafuddin menempati lapangan bola kaki beralaskan ambal dan tikar.
Keuchik Lambaro Skep, Nurdiansyah Yusuf mengatakan, zikir di gampong itu diupayakan akan menjadi agenda rutin sejak Lambaro Skep ditetapkan sebagai Gampong Syariat di Banda Aceh. Menurutnya, zikir akbar tersebut juga merupakan bagian dari syukuran atas keberangkatan 21 jamaah calon haji gampong itu ke Tanah Suci.(sal/m/sar)