Singapura Prihatin, Indonesia Mantap Pertahankan Nama KRI Usman Harun
07 Februari 2014, 09:00:05 Dilihat: 974x
Jakarta - Singapura menyatakan keprihatinan atas rencana Indonesia memberi nama KRI Usman Harun pada salah satu nama Angkatan Lautnya. Indonesia tak boleh terpengaruh oleh keprihatinan negeri singa dan tetap mempertahankan nama Sersan Osman Haji Mohamed Ali dan Kopral Harun Said sebagai bentuk penghormatan.
Nama KRI Usman Harun ramai dibicarakan setelah Singapura menyatakan keprihatinannya. Keprihatinan Singapura menjadi perhatian media internasional.
Singapura merasa prihatin karena Sersan Osman dan Harun adalah dua orang yang terlibat dalam pengeboman di kompleks perkantoran setempat pada Maret 1965 silam. Menurut Kementerian Luar Negeri Singapura, pengeboman tersebut merupakan bagian dari upaya Presiden RI saat itu, Soekarno untuk melancarkan konfrontasi bersenjata terhadap federasi Malaysia yang baru dibentuk saat itu. Saat itu, Singapura masih menjadi bagian dari federasi tersebut.
Konfrontasi tersebut yang juga dikenal dengan istilah `Ganyang Malaysia` itu dilakukan sebagai bentuk penolakan atas masuknya Sabah dan Sarawak ke dalam Federasi Malaysia. Dua personel AL tersebut, Osman dan Harun merupakan anggota Korps Komando Operasi yang diperintahkan menyusup ke dalam wilayah Singapura.
Indonesia punya alasan kuat untuk tak mengindahkan keprihatinan Singapura. Berikut beberapa alasan Indonesia harus mempertahankan nama KRI Usman Harun: