Pasien Meninggal & Ibu Melahirkan Dipulangkan, Aksi Dokter Dibubarkan
02 Desember 2013, 12:25:50 Dilihat: 874x
KUDUS - Aksi solidaritas ratusan dokter di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menolak kriminalisasi terhadap dr Ayu, dibubarkan Wakil Bupati Kudus, Abdul Hamid. Dampak dokter tidak memberikan pelayanan kesehatan, seorang pasien meninggal dan ibu yang akan melahirkan terpaksa pulang untuk mencari dukun beranak.
Sekira 100 dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kudus mengaku kecewa karena aksinya di aula RSUD Kudus dibubarkan paksa. Mereka dengan tergesa keluar gedung aula tanpa melakukan tindakan medis kepada pasien yang mengantre.
Sambil membawa sejumlah poster mereka berjalan tergesa meninggalkan area rumah sakit. Para dokter juga menolak disebut demo, karena mereka hanya berkumpul dan berdiskusi mengenai kasus hukum yang menjerat dr Ayu.
“Bukan melakukan demo namun hanya berkumpul dan berdiskusi ilmiah terkait kasus yang menimpa dr Ayu di Manado,” kata dr Ringga, Rabu (27/11/2013).
Sementara itu Wabup Kudus mengaku terpaksa membubarpaksakan aksi para dokter karena dinilai menggangu pelayanan rumah sakit. Dia menegaskan tidak melarang aksi apa pun termasuk yang dilakukan IDI jika tidak dilaksanakan di area RSUD Kudus. Selain itu, IDI juga tidak mengantongi izin tertulis dengan manajemen rumah sakit untuk menggelar acara tersebut.
Akibat aksi solidaritas para dokter, seorang pasien sakit stroke yang dirawat di ruang unit gawat darurat meninggal dunia. Diduga, pasien tersebut terlambat mendapat penanganan medis sehingga harus meregang nyawa. Selain itu pasien hamil yang sudah kontraksi dan hendak melahirkan disuruh pulang karena tidak ada dokter yang menangani.
“Tidak ada dokter yang menangani. Dibawa pulang dan dilarikan ke tempat bersalin alternatif,” kata Sumaryanto, suami yang istrinya disuruh pulang.
Saat dikonfirmasi Direktur RSUD Kudus, Azis Achyar, mengatakan tidak ada keterkaitan antara aksi IDI dengan pasien meninggal. Menurutnya, pasien tersebut menderita penyakit akut dan tidak tertolong pada saat para dokter melakukan aksi solidaritas.