Belasan Tahun Pulau Ini Tak Terjamah Sarana Pendidikan & Kesehatan
29 November 2013, 12:23:04 Dilihat: 496x
SUMENEP - Sudah puluhan tahun lamanya tidak ada sarana pendidikan dan kesehatan di Pulau Gili Lawak, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Agar anak bisa bersekolah, orangtua menitipkan mereka di pulau-pulau yang fasilitasnya memadai. Sedangkan proses persalanin ibu hamil, ditangani para dukun.
Gili Lawak merupakan satu dari 126 pulau di wilayah teritorial Pemkab Sumenep. Pulau ini dihuni sekira 33 keluarga yang bermata pencaharian sebagai nelayan dan pembuat sapu lidi.
Salah seorang warga, Isnaini, menyebut sebagian besar anak-anak di sana tidak sekolah. Alasannya, satu-satunya bangunan tempat menimba ilmu sudah ambruk beberapa tahun lalu. “Di sini tidak ada sekolah. Dulu ada sekarang sudah runtuh. Sudah lama, lebih sepuluh tahun,” aku Isnaini.
Diakuinya, keinginan orangtua untuk menyekolahkan anak-anaknya tetap ada. Satu-satunya cara dengan mengirimkan mereka ke keluarga yang tinggal di Pulau Poteran. Setidaknya fasilitas di sana lebih memadai ketimbang di Pulau Gili Lawak.
“Kalau mau sekolah ke Pulau Poteran. Anak-anak dititip ke keluarga atau tetangga di sana. Kalau antar jemput setiap hari susah, jauh,” tambahnya.
Untuk urusan persalinan, Isnaini mengaku tidak ada warga yang mengenal praktik medis. Tidak ada bidan apalagi dokter. “Kalau mau melahirkan, sakit perut, yang langsung di bawa ke dukun beranak. Ya kalau tidak tertangani barulah ke Poteran,” akunya.
Pulau Gili Lawak letaknya di sebelah timur Pulau Poteran, Kecamatan Talango. Untuk sampai di sana, butuh waktu satu jam menggunakan perahu. Jangan berharap ada sarana penerangan yang memadai setibanya di sana.
Entah apa penyebabnya pulau tersebut hingga kini masih ‘tertinggal’. Pemkab Sumenep melalui dinas-dinas terkait tidak bersedia dimintai keterangan.