Indonesia Bisa Bangkrut karena Dipimpin "Pemain"
01 Oktober 2013, 09:39:14 Dilihat: 932x

Muhammad Saifullah - Okezone
JAKARTA - Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Hasyim Muzadi, mengutarakan kegelisahannya melihat ibu pertiwi yang tak kunjung beranjak dari keterpurukan.
Tanpa perbaikan di semua lini situasi ini diyakini bakal membawa Indonesia pada kebangkrutan. Apalagi para spekulan politik semakin merajalela. “Spekulan politik ini tak terbendung oleh ‘saringan hukum dan demokrasi’. Dapat diperhitungkan, dalam waktu tertentu Indonesia akan masuk jurang, karena dipimpin oleh "pemain" bukan pemimpin,” ujar Kiai Hasyim kepada Okezone di Jakarta, Kamis (26/9/2013).
Harapan untuk membatasi sepak terjang para spekulan politik ini, menurut dia, kini berada di pundak Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Mahkamah Konstitusi (MK), dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ketiga institusi ini perlu bersatu dan menjalin kerjasama guna menyelamatkan demokrasi dan kepemimpinan di Indonesia dari spekulan politik.
“Seandainya DKPP, MK dan KPK, bahu membahu dan menyatukan dalam MoU guna menangani dan menyelamatkan kepemimpinan demokratis di Indonesia, tentu akan berdampak positif sangat besar terhadap kepemimpinan di Indonesia,” katanya.
Menurutnya, kerjasama ketiga lembaga tersebut tidak hanya akan menyelamatkan kepemimpinan nasional, tapi juga lokal atau daerah. DKPP tugasnya tentu untuk menertibkan penyelenggara pemilu yang melanggar, sedangkan MK bertugas menindak pelaku kecurangan Pemilu.
“DKPP menindak KPU/KPUD nakal, MK melihat proses pemilihan pusat dan daerah, baik dalam bidang admistrasi, proses demokrasi, keselamatan keuangan negara, dan pelanggaran konstitusi serta perundangan negara, bukan sekadar mahkamah kalkulasi,” ulasnya.
Sementara, KPK menurutnya bertugas mengawasi dan menindak setiap penyelewengan uang negara yang marak terjadi menjelang Pemilu dan Pilkada. Termasuk di Pilgub Jatim yang diduga kuat merugikan triliunan uang negara.
“DKPP dan MK bersambung dengan fungsi KPK yang secara operatif represif bisa bertindak terhadap penyelewengan uang negara, akan bisa membendung menjamurnya spekulan politik yang ingin menjadi pejabat negara,” jelasnya.
Pengasuh pondok pesantren Al-Hikam Malang dan Depok ini menambahkan, kehadiran KPK menjadi penting karena MK selama ini hanya menerima delik aduan. Sedangkan KPK, menurutnya, bisa lebih operatif untuk menangkap setiap pelaku penyelewengan uang nagara.
“Kalau kandidat pilgub terbukti merugikan keuangan negara untuk kepentingan pribadi dan partainya hanya diputuskan perhitungan ulang, dimana hilangnya pidana penyelewengan uang negara? Dan bukankah akan menyeleweng lagi untuk menutupi penyelewengan terdahulu, kemudian dia merasa sah secara hukum karena menang lagi?,” ujarnya.
Sekjen ICIS ini juga menanggapi soal keberadaan DKPP yang lebih banyak mendapat aduan masyarakat, ketimbang Bawaslu. “Media memberitakan Bawaslu mengeluh ke MK karena kurang dilapori rakyat dibanding DKPP. Ini perlu Bawaslu introspeksi, apakah sudah independen ataukah masih berbau aroma pengaruh eksekutif? Dan bagaimana pula dengan BPK dan PPATK?” katanya.
Lebih lanjut, Hasyim memuji sikap Wakil Ketua KPK, Busyro Muqodas yang siap melihat penyelewengan uang negara untuk kampanye pribadi dan partai dalam perspektif pidana. “Bergabunglah wahai DKPP, MK dan KPK, mumpung dipimpin tokoh-tokoh yang punya integritas untuk menyelamatkan Indonesia dari kepemimpinan spekulan politik,” pungkasnya.
(ful)
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.