Angkasa Yudhistira - Okezone
JAKARTA- Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menegaskan, dirinya tidak sepakat dengan rencana buruh outsourcing yang melakukan aksi unjuk rasa dengan berbagai ancaman di depan Gedung DPR, hari ini.
"Saya imbau bukan begitu caranya. Anda bisa demo, bisa menyampaikan petisi, bukan mengancam. Lama-lama kalau itu enggak berhasil, anda mengancam mau ngebom Jakarta gitu. Itu kan lucu," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Senin (23/9/2013).
Aksi para buruh, diakui mantan Bupati Belitung Timur itu merupakan ranah dari Kementerian BUMN. Namun, selaku pemimpin daerah dirinya mengimbau, dalam memperjuangkan nasib jangan mengorbankan hak-hak orang lain.
"Saya sih pikir, pakai ancaman enggak benar juga. Kepentingan anda tidak bisa terpenuhi sedikit, walaupun kita harus perjuangkan, tapi jangan mengorbankan rakyat yang lebih banyak," terangnya.
Dengan menggunakan ancaman, lanjut Ahok, para buruh melunturkan sikap toleransi sesama warga negara. "Kalau semuanya pakai ancam-mengancam, ketika kepentingan kelompok atau golongannya enggak dapat, mengancam yang lebih umum, saya kira itu namanya bukan hidup berbangsa dan bernegara. Semua ada solusinya," tandasnya.
Sebelumnya, ribuan buruh yang tergabung dalam Gerakan Bersama Buruh/Pekerja (GEBER) BUMN akan melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Kementerian BUMN dan DPR RI, hari ini. Unjuk rasa tersebut rencananya akan diikuti sekira 1.500 orang untuk mendesak DPR segera menyelesaikan pemberhentian sistem ousourcing.
“Kalau Panja Outsourcing di DPR tidak segera menyelesaikan ini kami sudah siap mogok nasional. Dari PLN listrik akan kami matikan, kereta api, pelabuhan dan semua yang berhubungan dengan buruh yang masih bekerja outsourcing, kami akan mogok semua,” ujar Koordinator GEBER BUMN, Ais.