Dermaga Waikello Rusak, Aktivitas Perekonomian Warga Terhambat
30 Agustus 2013, 09:59:55 Dilihat: 955x
Dion Umbu Ana Lodu - Sindo TV
Kondisi Dermaga Waikello Sumba Barat Daya (Dok: Dion/Sindo TV)
SUMBA BARAT DAYA - Kondisi Dermaga Kapal Ferry Waikello di Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT), memprihatinkan. Kini, dermaga ferry yang menelan dana pembangunan miliaran rupiah itu telantar.
Kerusakan pelabuhan tersebut ini juga membawa dampak buruk bagi aktivitas perekonomian masyarakat setempat dan masyarakat Pulau Sumba pada umumnya.
Beberapa bagian pelabuhan tampak rusak berat dan ambruk terkena empasan gelombang. Kondisi tak jauh beda juga terjadi pada peralatan elektronik dan hidrolik dermaga yang sebelumnya dipakai untuk menunjang operasional bongkar muat barang, kendaraan, dan penumpang, di dermaga itu.
Faktor konstruksi disinyalir menjadi pemicu kerusakan. Konstruksi dermaga tak mampu meredam ganasnya gelombang pasang serta gempa bumi yang beberapa kali terjadi.
Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya hingga kini masih menunggu realisasi janji Pemerintah Pusat untuk merenovasi dermaga. Apalagi, sudah beberapa kali pejabat Kementrian Perhubungan datang melihat langsung kondisi dermaga.
”Kami harapkan Pemerintah Pusat bisa segera merealisasikan janjinya untuk memperbaiki atau merenovasi dermaga ini. Karena dermaga ini cukup vital dalam upaya peningkatan ekonomi warga Sumba Barat Daya dan tiga kabupaten lainnya, yakni Sumba Tengah, Sumba Barat, dan Sumba Timur,” tutur Kepala Dinas Perhubungan Informasi dan Komunikasi Kabupaten Sumba Barat Daya, Yohanes Tende.
Harapan yang sama juga diungkapkan Dedy, seorang sopir truk antarprovinsi. ”Saya harap Dermaga Ferry Waikello bisa segera diperbaiki. Dulu saya sering bawa pisang dan hasil bumi lainnya ke Bali dan Jawa lewat dermaga itu. Sekarang sudah jarang karena ferry harus berjejalan dengan kapal barang di dermaga kapal kargo. Waktu lalu ada truk bermuatan semen yang nyaris jatuh ke laut karena terperosok ke lubang,” paparnya, Jumat (30/8/2013).
Kerusakan pelabuhan tersebut menyebabkan aktivitas bongkar muat barang dan penumpang untuk sementara menggunakan dermaga kapal kargo. Padahal kondisi pelabuhan kargo tak kalah memprihatinkan karena faktor usia. Tampak lubang menganga di beberapa bagian hanya ditutupi seadanya dengan papan berdiameter tiga hingga empat sentimeter.
(Dion Umbu Ana Lodu/Sindo TV/ton)