Risna Nur Rahayu - Okezone
JAKARTA - Ketua FPI Jawa Timur Habib Haidar al Hamid memastikan bahwa orang-orang yang mengatasnamakan FPI dalam bentrok dengan warga di Kelurahan Blimbing, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur dini hari tadi bukanlah bagian dari organisasinya.
Bagir menyebutkan, FPI Lamongan sudah dibekukan sebelum tahun 2010. Bahkan, dalam pelantikan kepengurusan FPI sejumlah daerah di Jawa Timur pada 2010 lalu di Balai Pemuda Surabaya, FPI Lamongan tidak ada di antaranya.
"Sebelumnya pernah ada, tapi sebelum tahun 2010 sudah dibubarkan. Pada saat pelantikan di Balai Pemuda, Surabaya 2010 lalu, FPI Lamongan tidak ada," ujar Habib saat dihubungi Okezone di Jakarta, Senin (12/8/2013).
Dia kembali memastikan bawah puluhan orang di bawah komando Zainal Anshor yang disebut-sebut sebagai Ketua FPI Lamongan, hanya membawa-bawa nama organisasinya saja. "Mereka cuma bawa-bawa nama," tegasnya.
Dia mengaku tidak terkejut atas pendomplengan nama organisasinya oleh orang-orang tersebut. "Polisi saja banyak yang ngaku-ngaku. Ada yang mengaku sebagai polisi untuk mencuri, untuk mencari pasangan. Apalagi FPI," tukasnya.
Menanggapi kemungkinan dampak bentrokan tersebut memperburuk citra organisasinya setelah sereten kejadian yang terus memojokkan FPI, dia enggan berspekulasi. Menurutnya banyak kalangan yang memang tidak suka dengan FPI. "Wartawan tidak suka sama FPI, terutama orang-orang yang nakal," terangnya.
Seperti diberitakan, bentrok antara warga dan anggota yang mengatasnamakan FPI pecah dini hari tadi di Blimbingan. Peristiwa itu menyebabkan dua sepeda motor dibakar, dan rumah dirusak. Bentrok tersebut berawal dari penganiayaan warga di tempat penyewaan play station oleh sejumlah orang yang mengaku anggota FPI di Desa Dengok, Kelurahan Blimbing pada Kamis, 8 Agustus lalu.