Angkasa Yudhistira - Okezone
JAKARTA - Humanity is one, begitulah yang diungkapkan pendiri Maarif Institute, Ahmad Syafii Maarif, seusai acara tasyakuran 10 tahun Maarif Institute di Wisma Antara, Jakarta Pusat.
“Kalau sudah satu, semestinya kita melawan segala bentuk rasisme, segala macam kezaliman, atas nama apapun,” ungkap Syafii Maarif, Jumat (7/6/2013).
Namun, Maarif menilai, yang terjadi saat ini para pengusaha mengatakan secara makro ekonomi semakin baik, tapi faktanya, semua itu masih jauh dari pemerataan dan masih banyak kesenjangan. “Ini perlu dibenahi bersama-sama,” tegasnya.
Dalam mengahadapi semua permasalahan tersebut, Maarif menginginkan hal itu dibahas oleh tokoh-tokoh dari kalangan partai politik yang bakal memegang dan mengkontrol negeri ini melalui pemerintahan. “Semestinya parpol yang ngomong, menyambut itu saat kita menyuarakan "jangan bohong". Inilah negara kita dan mudah-mudahan bisa bertahan lama,” harapnya.
Dengan adanya pesta rakyat melalui Pemilu 2014 mentadatang, Maarif pun berharap Indonesia dapat menemukan sosok yang tepat dalam memimpin negeri ini.
”2014 nanti jangan salah pilih! Kita cari yang betul-betul mencintai bangsa ini. Kalau negara kurang peduli, rakyat harus peduli, terutama yang punya hati nurani dan akal sehat. Tunjukkan bahwa kita manusia-manusia yang tidak punya keputusasaan,” tandasnya. (ydh)