Cara Cerdas Ibu Rumah Tangga Atur Keuangan di Awal 2020
05 Januari 2020, 09:00:06 Dilihat: 298x

Jakarta -- Tak terasa, tahun telah berganti. Ibu rumah tangga bisa memanfaatkan momentum ini untuk menyusun resolusi agar kondisi keuangan lebih baik pada 2020.
Terlebih, ibu rumah tangga terkadang suka khilaf membelanjakan barang-barang di luar kebutuhan sehingga pengeluarannya membengkak dari anggaran yang tersedia.
Perencana keuangan Mitra Rencana Edukasi (MRE) Andi Nugroho mengatakan seorang ibu rumah tangga harus memetakan kembali terkait apa-apa saja kebutuhan keluarga pada awal tahun. Hal ini dilakukan agar ada patokan dana yang dibutuhkan selama 12 bulan ke depan.
Kebutuhan rumah tangga yang dimaksud bukan hanya soal makan sehari-hari, tapi juga biaya sekolah anak, perlengkapan alat rumah tangga, hingga liburan jika memang ada kesepakatan dengan suami.
"Jadi pada awal tahun harus disiapkan, kebutuhannya apa saja, ini terutama kebutuhan keluarga," ujar Andi kepada CNNIndonesia.com, dikutip Rabu (1/1).
Andi bilang ibu rumah tangga bisa mengalokasikan 55 persen dari total penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan konsumsi. Di pos konsumsi, seorang istri bisa menggunakannya untuk membayar cicilan utang, transportasi sehari-hari, dan kebutuhan anak.
Istri bebas mengatur berapa persen dana yang akan digunakan untuk membeli sembako, cicilan utang, transportasi, dan kebutuhan anak.
Hanya saja, Andi mengingatkan kalau utang menumpuk, otomatis kebutuhan untuk membeli sembako dan yang lainnya harus dikurangi agar komposisinya tak membengkak lebih dari 50 persen.
"Pokoknya kebutuhan sehari-hari ada di komposisi 50 persen dari total penghasilan keluarga, kalau ingin belanja banyak karena diskon, ya diatur di situ, terserah bagaimana," tutur Andi.
Setelah itu, 10 persen lainnya bisa diinvestasikan untuk investasi. Beberapa instrumen yang bisa dipilih, antara lain deposito, reksa dana, saham, dan logam mulia.
Jika tak mau investasi yang terlalu berisiko, maka istri bisa menempatkan dana di reksa dana dan membeli logam mulia. Andi tak menyarankan investasi di saham jika tak berani ambil risiko.
"Tapi dilihat juga dari tujuan investasi, setiap keluarga beda-beda. Tidak bisa pukul rata," imbuh dia.
Selain itu, istri juga bisa melakukan diversifikasi penempatan dana investasi setiap bulannya. Jika penghasilan keluarga adalah Rp10 juta, maka 10 persennya atau Rp1 juta bisa ditempatkan di reksa dana terlebih dahulu.
Kemudian, bulan depannya beda lagi. Istri bisa menggunakan alokasi dana investasi untuk beli logam mulia.
"Itu mungkin lebih terasa hasil investasinya ketimbang dari Rp1 juta dibagi-bagi, berapa ratus ribu untuk beli logam mulia, lalu sisanya beli reksa dana. Jadi sedikit-sedikit," jelas Andi.
Lebih lanjut Andi menyatakan ibu rumah tangga juga jangan lupa mengalokasikan 10 persen dari penghasilan keluarga untuk dana darurat. Hal ini perlu untuk mengantisipasi kejadian yang tak terduga.
Selain itu, 10 persen lainnya bisa digunakan untuk meningkatkan kualitas di keluarga. Misalnya, suami dan istri mengikuti kursus yang bisa meningkatkan kemampuan dalam mencari nafkah.
"Contohnya seorang jurnalis ikut juga les sebagai moderator. Itu kan meningkatkan kualitas dan bisa mendapatkan penghasilan lebih," tutur Andi.
Kemudian, sisanya 10 persen dari total penghasilan sebaiknya dialokasikan untuk senang-senang. Andi menyebut istri harus mengalokasikan dana untuk berkumpul dengan keluarga, seperti piknik.
"Masih sisa 5 persen ini jangan lupa untuk amal. Tapi kalau komposisi mau ditambah jadi 10 persen tidak masalah, tinggal mengurangi pos anggaran yang lain, misalnya kursus dikurangi," jelasnya.
Di sisi lain, Perencana Keuangan dari Financial Consulting Eko Endarto menyarankan sebaiknya istri mengalokasikan dana hingga 30 persen untuk membayar cicilan utang keluarga. Ia menilai ini harus menjadi prioritas selain konsumsi.
"Kalau suami kasih gajinya, ya istri atur. Pengeluaran kan tidak terbatas, jadi harus ada prioritas. Nah 30 persen harus dimasukkan pos bayar utang," kata Eko.
Sementara, ibu rumah tangga bisa menganggarkan 50 persen dana untuk konsumsi. Kebutuhan yang masuk di pos ini, antara lain sembako, bayar listrik, bayar air, bayar pajak, dan iuran sekolah anak.
Sisanya, 10 persen penghasilan keluarga perlu disisihkan untuk kebutuhan proteksi, seperti membeli polis asuransi. Kemudian, 10 persen lagi untuk investasi.
"Investasi kebutuhan masa depan ini maksudnya untuk kebutuhan sekolah anak jangka panjang, pensiunan keluarga, atau ingin beli rumah masa depan," papar Eko.
Untuk penempatan investasi, Eko bilang istri harus pintar-pintar menghitung kapan dana itu dibutuhkan. Misalnya, biaya yang dibutuhkan masih 10 tahun-20 tahun lagi untuk kuliah anak, maka istri bisa menempatkannya di saham agar imbal hasil yang diraih besar.
"Kalau butuhnya jangka panjang masukin investasi yang sifatnya memiliki risiko tinggi seperti saham," kata Eko.
Namun, jika dana dibutuhkan dalam jangka pendek atau menengah bisa dimasukkan ke deposito. Ini agar dana lebih aman karena risikonya juga lebih rendah dibandingkan saham.
"Di bawah lima tahun jangan saham, di atas lima tahun bisa saham," jelas Eko.
Namun, komposisi penggunaan anggaran rumah tangga ini sejatinya tidak ada aturan yang 100 persen benar. Eko bilang ketentuannya kembali lagi disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing keluarga.
"Yang penting tentukan prioritas, kalau sudah tahu prioritas kan tahu kebutuhan apa saja. Lalu dana disiapkan dan konsisten," pungkas Eko.
Sumber : cnnindonesia.com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.